Guru Spenda Beradu Kekuatan dengan Corona
Tak ada yang menyangka tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ada yang berkelakar berharap tahun ini banyak tanggal merahnya. Dan benar saja, berawal dari Wuhan salah satu kota di Negara China pertama kali muncul di akhir tahun 2019. Dalam ilmu kesehatan dikenal dengan pendemik dan diberi nama corona (covid-19). Wabah ini telah banyak merenggut jiwa dan mengakibatkan Wuhan seperti kota tak berpenghuni. Beberapa negara di sekitarnya dengan bersegera mengambil sikap untuk melakukan tes suhu badan kepada warga negara asing yang hendak masuk, apa hanya untuk sekedar berwisata atau hanya singgah sementara untuk urusan bisnis.
Pencegahan yang dilakukan ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal. Masih saja kecolongan. Salah satu diantaranya akibat indispliner. Akhirnya WHO menetapkan sebagai bencana global yang perlu penanganan serius di negara manapun. Negara Indonesia pun termasuk negara di Asia Tenggara yang jumlah warga negaranya yang terbanyak dinyatakan positif terkena covid-19. Melalui keputusan Presiden RI, dihimbau kepada seluruh para pemimpin daerah baik di tingkat provinsi dan kabupaten mengeluarkan edaran agar seluruh aktivitas untuk sementara waktu dilakukan di rumah. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si. selaku pimpinan daerah sampai mengeluarkan dua kali edaran. Edaran pertama tertanggal 16 Maret 2020 menyatakan bahwa "Meliburkan PAUD/RA, SD/MI, SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi dengan melakukan aktivitas di rumah masing-masing mulai tanggal 17 Maret s.d 2 April 2020". Selanjutnya di surat edaran kedua tertanggal 31 Maret 2020 menyatakan bahwa masa belajar di rumah yang tertuang pada surat edaran pertama diperpanjang mulai tanggal 3 April 2020 s.d 21 April 2020. Adanya dua surat edaran ini menandakan bahwa corona atau covid-19 telah mengubah rencana dan program pembelajaran di sekolah yang telah dibuat pada awal semester.
Sebelum adanya wabah covid-19, guru spenda telah memiliki bekal untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Saat itu, masing-masing guru spenda memiliki akun Office 365 yang dapat dijadikan sarana pembelajaran. Dasar guru spenda yang haus ilmu, sebelum dinyatakan belajar di rumah juga telah dilakukan pelatihan online melalui grup telegram dengan materi penggunaan moodle dalam pembelajaran daring. Guru Spenda sepertinya tidak kehabisan akal untuk beradu kekuatan dengan corona dengan maksud pembelajaran tetap terlaksana dengan baik dan lancar meski harus dilakukan di rumah.
![]() |
Pelatihan Moodle Via Online |
Bahkan rapat yang sedianya diprogramkan minimal sekali sebulan pun dilakukan secara online melalui aplikasi Jisti Meet yang dihadiri langsung oleh Ibu Kepala Sekolah Najmiah, S.Pd.,M.Pd. Pertemuan online tidak mengurangi rasa tatap muka langsung yang biasanya dilakukan. Sehingga program-program sekolah tetap berjalan seperti yang diharapkan.
![]() |
Rapat Online Via Jitsi Meet |
Guru Spenda menggunakan pendekatan dan strategi pembelajaran melalui berbagai macam aplikasi hingga dikombinasikan, diantaranya grup whatsapp, zoom cloud meeting, jitsi meeting, moodle, office 365, quizziz, dan google classroom. Ke semua aplikasi itu hanya alternatif bagaimana dapat membelajarkan siswa secara asyik dan menyenangkan.
![]() |
Tatap Muka Online bersama siwa Via Zoom |
Belajar di rumah bukan berarti menghentikan aktivitas pengembangan keprofesian berkelanjutan. Ada guru spenda tetap melakukan peningkatan kompetensi melalui diklat online baik yang berbayar atau gratis. Hasil dari pelatihan tersebut nantinya akan diimbaskan kepada guru lain.
![]() |
Penginputan Nilai Semester Kelas IX |
Guru Spenda Beradu Kekuatan dengan Corona
Reviewed by Negara Mangkubumi
on
April 16, 2020
Rating:

Tidak ada komentar: