Kegiatan Perdana "Teras Mini Bebi"

Baca Juga

Kegiatan Perdana "Teras Mini Bebi"

Setelah fokus pada kegiatan menyambut dan memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia HUT RI ke-74,aktivitas siswa kembali seperti biasanya tak terkecuali kegiatan literasi. Lanjutan dari semester sebelumnya (semester genap 2018/2019), untuk kali pertama klinik literasi dibuka pada hari Rabu, 21 Agustus 2019 dan diikuti beberapa pasien (peserta) baru. Kegiatan pada klinik literasi diawali penyampaian betapa pentingnya literasi dalam kehidupan abad 21 yang dibawakan dokter motivator Bapak Negara Mangkubumi. Sebagai dokter motivator,tentunya yang disampaikan bagaimana membangkitkan semangat kreatifitas dan daya imajinasi pasien. Karena literasi bukan seperti makanan siap saji yang bisa langsung dinikmati. Tapi butuh intensitas waktu untuk membiasakan membaca dan menulis. 

Tak kalah penting dalam berliterasi, juga diingatkan agar tidak melakukan plagiat. "Bagus atau tidaknya karya kalian, yang terpenting adalah hasil karya orisinil kalian sendiri", ungkap dokter motivator. Para pasien terlihat begitu semangat mengikuti sesi motivasi sampai ada yang melontarkan "wow kerennya bisa ke Korea Selatan", saat sang dokter motivator menceritakan kisahnya hingga bisa menginjakkan kaki ke Negeri Ginseng. Di akhir sesi motivasi, dokter meminta agar peserta aktif mengajak siswa lain untuk bergabung pada kegiatan literasi sekolah melalui klinik literasi.

Sesi berikutnya dilanjutkan dokter literasi Ibu Andi Darwisa Oktora. Untuk sesi ini, beliau memberikan gambaran umum tentang literasi berupa puisi, novel, dan cerpen. Bahkan beliau menginformasikan kepada pasien bahwa di klinik ini pasien juga akan diajarkan dan dibekali berliterasi digital melalui pemanfaatan TIK dengan membuat video kegiatan sekolah yang akan diupload pada channel youtube SMPN 2 Sengkang. Nah, untuk mengetahui sejauh mana riwayat literasi pasien, dilakukanlah identifikasi masalah literasi secara face to face dokter dan pasien. Tujuannya adalah untuk mendiagnosa masalah literasi pasien sehingga dapat memberikan gambaran terhadap treatment apa yang tepat diberikan kepada pasien. Tindak lanjut dari hasil diagnosa tersebut akan dikelompokkan berdasarkan level masalah dan penanganannya.